Menuju Desa Melek Budaya dan Literasi

Yah, sejak kepulangan saya ke kampung halaman di awal tahun ini, saya ingin benar-benar mengabdikan diri sepenuhnya. Pebruari lalu, tepatnya tanggal 29, selain sebagai hari ulangtahun, saya mendirikan Rumah Budaya Akhmad Fatoni (RBAF). Program RBAF yang sudah berjalan yaitu Perpustakaan Cerita dan Pojok Ideologi.

Lah, kalau RBAF adalah program independen saya sebagai sebuah pengabdian pada desa, maka besok saya memulai dengan melibatkan pemuda dan pemudi desa. Saya besok berencana mengajak beberapa pemuda dan pemudi untuk berkumpul. Perkumpulan itu untuk membuat medsos bagi desa tempat kita tinggal.

Yah, itu salah satu program menuju “Desa Melek Budaya dan Literasi” yang saya canangkan. Sebelumnya, saya mencari siapa-siapa yang mau bergabung. Awalnya pesimis, namun saya tetap berupaya dan akhirnya ada juga yang merespon.

Logo itu saya buat dari hape, tentunya kurang menarik. Namun sebagai langkah awal, agar tidak kosong maka saya buatlah logo itu di hape. Nama medsos kita nanti SEPUTAR MOJOREJO.

Nama Seputar Mojorejo berawal dari nama desa saya, yaitu Mojorejo. Kata “Seputar”, saya pilih karena nanti berbicara (isi intinya) tentang potensi di Desa Mojorejo, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto.

Besok pukul Sembilan pagi, kita berkumpul di balai desa. Membicarakan tentang Seputar Mojorejo, medsos yang mengabarkan potensi desa. Rencananya akan hadir di Facebook, Instagram, dan Twiter. Namun sampai hari ini, saya baru menyiapkan fanpage Facebook-nya saja, bisa ditengok di sini.

Semoga saja, langkah ini bisa mendekatkan misi Membangun Desa Melek Budaya dan Literasi. Semoga.