Pada Seorang Teman

                        : Ayumi

/1/
Pantaskah disebut teman, jika tidak pernah berjabat tangan.
Layakkah menyebut teman, bila tidak saling kenal.
Haruskah kita berteman, kalau kita sering diam-diam saling memantau keadaan.

: biarkan kata merawatnya.

/2/
Sepatah kata dari teman itu menguatkan. Pujiannya menghanyutkan. Kunjungannya menenangkan, melebihi kerindangan hutan.

: teman adalah sayap tuhan yang diam-diam dipasang di balik punggung.

/3/
Pada seorang teman, kabar harus dilayangkan.
Pada seorang teman, kunjungan harus disempatkan.
Pada seorang teman, kadang kita diam-diam menaruh cerita dan sebagian yang rahasia.

: padanya doa-doa harus dipanjatkan. 

Penulis: AKHMAD FATONI

Lahir di Mojokerto, 29 Pebruari 1988. Alumnus S1 sastra Indonesia, Unesa (2010) dan S2 Kajian Sastra dan Budaya Universitas Airlangga (2016). Bukunya: (1) Lengan Lirang (Puisi, 2012); (2) Kredo Mimpi (Esai, 2014); (3) Tembang Dolanan (Puisi, 2015); (4) Meja Nomor 8 (Cerpen, 2016). Email: fatoni.akhmad@gmail.com

8 tanggapan untuk “Pada Seorang Teman”

  1. Salam kenal mas Akhmad.
    Waahh puisinya bagus. Cinta sering liat puisi dengan /1/, /2/, /3/, tapi Cinta ga ngerti apa maksud
    Apakah maksudnya ada korelasi antara bait 1, 2, dan 3? Minta penjelasan boleh?

    Disukai oleh 1 orang

    1. Salam kenal Cinta. Terimakasih berkenan hadir di ruang celotehan saya. Cinta suka puisi juga?

      Persepsi tiap orang beda. Namun kalau saya, angka tersebut menunjukkan fragmen (bagian).

      Ada yang biasanya mengarah pada fragmen waktu, fragmen tempat, atau fragmen alur makna.

      Disukai oleh 1 orang

        1. Yups, sama-sama Cinta. Btw, namamu asik. Cinta, makjedut. Nek orang naksir kamu, terus panggilnya…Cinta…(dengan nada agak manja) kedengaran e pasti so sweet, padahal itu emang nama asli kamu. Hehehe

          Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.