Perasaan calon pengantin yang pada tulisan ini adalah perasaan yang saya rasakan. Namun saya merasa aneh, karena saya merasakan sesuatu yang biasa-biasa saja. Tidak ada perasaan berlebih.
Atau mungkin karena selama ini saya kerap menyelenggarakan wedding? Ya, memang saya kerap menangangi acara pernikahan. Namun baru kali ini saya menyiapkan pernikahan saya sendiri. Ya, saya memang bergerak di wedding organiser melalui SIFJATNIKA. Mungkin juga karena itu. Ah, entahlah.
Saya memang mengemas acara pernikahan ini secara tidak biasa. Perpaduan dari proses adat hajatan orang desa (keinginan ortu), konsep wedding gedung (yang biasa digarap WO, SIFJATNIKA), dan acara kesenian (keinginan saya dan pasangan). Jadinya, acara ini nanti akan memadukan tiga konsep tersebut. Tentunya itu akan menjadi aneh dan saya siap disoroti aneh oleh orang. Saya pun pada panggung sederhana itu akan membuka dengan pembacaan puisi. Baru setelah itu, saya akan memanggil pemandu acara untuk melanjutkan acara dari rekan-rekan lainnya.
Kalau ini foto prewedd dari yang sudah tertata sampai yang konyol. Lah, karena bagi saya proses itu penting makanya itu perlu saya munculkan sebagai sebuah klangenan suatu ketika nanti.
Semoga perasaan yang biasa-biasa saja itu, bisa menjadi bekal kita menuju keluarga yang Samawa. Amin.